Minggu, 02 November 2014

adik pembobol

Adikku Pembobolku

Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki.. Berikut ini aku ingin berbagi pengalaman tentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.

Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.

Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.

Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, saling raba, saling cium dan saling hisap….

Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya.

Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu ingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali... entah kenapa aku jadi ketagihan... Sampai akhirnya aku sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme.

Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku... ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.

Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.

Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.

Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku... Aku sangat terangsang sekali... dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku.
Dalam ketelanjanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini didengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelanjanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.

Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-temanku, pacarku katanya mempunyai teman cewek lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.